Resep Es Dawet Ayu Lembut Sederhana Khas Banjarnegara Spesial Asli Enak. Dawet Ayu hijau adalah minuman segar khas dari Kabupaten Banjarnegara di bandung Jawa Barat namanya cendol yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan tepung ketan, sekarang minuman ini berkembang ke berbagai kota di Jawa ada dawet ayu jepara, dawet ayu solo, dawet ayu bengkulu. jenis resep minuman segar pakai es dan juga bisa disajikan tanpa es dengan meminumnya dalam keadaan hangat atau panas.
Aneka kreasi dan variasi dari es dawet Jawa kalau di daerah Sunda namanya resep es cendol ini ada banyak, seperti dawet jepara, Dawet ayu rumput laut adalah minuman dawet yang terbuat dari rumput laut. Dawet ayu yang berasal dari Kediri, ada es dawet ayu yang dicampur es krim, cincau, resep es goyobod, dll. Berikut resep es dawet ayu lengkap dengan cara bikin sendiri dawet dan cara penyajiannya ke dalam minuman Es yang segar.
 |
| Gambar Dawet Ayu Sederhana |
Menurut situs Wikipedia definisi pengertian Dawet Ayu adalah minuman khas dari Kabupaten Banjarnegara. Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar tradisioanl. Es Dawet Ayu Asli Khas Banjarnegara lezat serta segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas, es dawet dapat diminum panas/hangat atau pun dingin dengan menambahkan es batu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara yang satu ini.
Sejarah Asal usul mula nama Dawet Ayu terdiri dari 3 tiga versi, diantaranya :
- Versi Pertama. Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
- Versi Kedua. Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.
- Versi Ketiga. Keterangan Tohari sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik, sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Mereka sudah meninggal pada tahun 1960-an.
Inilah perbedaannya Jika Es Dawet Jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan Es Dawet Ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras dan tepung beras ketan.
Es dawet adalah minuman khas dari kota Jepara. Seiring perkembangan zaman, Es dawet menyebar ke seluruh kota mulai dari Kota Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, dan kota lainnya.
Es cendol berasal dari Tanah Sunda yaitu Bandung, sedangkan Es dawet berasal dari Tanah Jawa yaitu Banjarnegara. Perbedaan yang lainnya adalah pada bahan dasar es cendol dulunya terbuat dari tepung hunkwe, Sedangkan es dawet dulunya terbuat dari tepung beras. Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu, gula merah, dan santan.
Cara membuat Dawet Ayu mudah dan praktis tinggal larutkan tepung beras ketan dan tepung beras dengan air sedikit demi sedikit sampai air tersisa setengah. Masak sampai mendidih sisa air dengan air daun suji, garam, dan air kapur, matikan api, tuangkan adonan tepung pelan-pelan, aduk rata. Nyalakan kembali api, masak hingga matang dan kental sambil diaduk-aduk, angkat. Saat masih agak panas tuang adonan dawet ke dalam saringan khusus untuk dawet/cendol sambil ditekan-tekan. Tampung dawet dalam wadah berisi air matang dan bongkahan kecil es batu. Setelah mengeras, saring, sisihkan. Cara menyajikan: Tuang dalam gelas 2 sdm sirop gula merah atau sesuai selera, beri nangka, dawet dan es batu. Tuangkan santan 150-200 cc.
Dawet Ayu empuk dan lembut spesial mudah ditemukan di pasar-pasar tradisioanal dan pinggir-pinggir jalan. Es Dawet Ayu Asli Khas Banjarnegara segar dan lezat dan enak. Sangat cocok diminum pada cuaca musim panas, es dawet ayu dapat diminum panas/hangat atau pun dingin dengan menambahkan es batu namanya minuman es dawet ayu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara empuk ini. Berikut kumpulan rahasia aneka kreasi dan variasi olahan resepi ais dawet ayu Banjarnegara sajian sedap istimewa lengkap dengan cara bikin sendiri dawet ayu di rumah ala rumahan (Homemade) step by step anti gagal yang simple, mudah dan praktis untuk konsumsi sendiri maupun untuk jualan ide usaha bisnis es dawet ayu ala Abang-abang pake gerobak rombong keliling kampung atau mangkal di pinggir jalan untuk pelepas dahaga bagi pejalan kaki.
RESEP ES DAWET AYU SEDERHANA
BAHAN :
- Tepung beras ketan
- Tepung beras
- Daun suji atau daun pandan sebagai pewarna hijau dan pewangi/pengharum cendol
- Garam
- Air
- Saringan cendol atau cetakan cendol hampir sama dengan cetakan dawet
Baca Juga Artikel Menarik : Resep Es Cendol
CARA MEMBUAT DAWET AYU KHAS BANJAR NEGARA :
- Larutkan tepung beras ketan dan tepung beras dengan air sedikit demi sedikit sampai air tersisa setengah.
- Masak sampai mendidih sisa air dengan air daun suji, garam, dan air kapur sirih, matikan api, tuangkan adonan tepung pelan-pelan, aduk rata. Nyalakan kembali api,
- Masak hingga matang dan kental sambil diaduk-aduk, angkat. Saat masih agak panas tuang
- Adonan dasar dawet ke dalam saringan khusus untuk dawet/cendol sambil ditekan-tekan. Tampung
- Dawet dalam wadah berisi air matang dan bongkahan kecil es batu. Setelah mengeras, saring, Sisihkan.
- Cara Penyajian : Tuang dalam gelas 2 sdm sirop gula merah atau sesuai selera, beri nangka, dawet dan es batu. Tuangkan santan 150-200 cc.
- Sajikan.
RESEP ES DAWET AYU HUNKWE
BAHAN :
- 1 bks tepung hunkwe (Sagu Aren)
- 600 ml air
- 2 lembar pandan untuk pewangi santan
- 100 ml air daun pandan suji
- 1/2 sdt garam
- 500 gram gula merah, iris-iris
- 700 ml air untuk cendol
- Es batu secukupknya
- Saringan/cetakan Cendol (Bisa buat sendiri dengan dilubangi paku)
- Baskom
- Sendok Kayu untuk mengaduk adonan
- 500 gram Gula Merah / Gula Aren kurang manis bisa ditambah Gula Pasir diiris - iris dan direbus
- 1000 ml santan
- 1/2 sdt garam
- 2 lbr daun pandan
- Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
- Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
- Siapkan air matang dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan dasar cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
- Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
- Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.
- Tuang air rebusan gula merah dalam gelas secukupnya, beri cendol, santan, dan es batu, sajikan.
