Resep Manuk Nom Khas Keraton Jogja Yogyakarta Sederhana Spesial Asli Enak. Ada yang menyebut makanan ini dengan nama manuk enom ada yang bilang kue dan ada juga menyebutnya puding tanpa agar-agar atau jelly nutrijell, tapi siapa sangka kalau makanan ini hidangan khusus para Raja dan keturunan Raja di Keraton Jogjakarta. Admin pun bingung mengklasifikasikan makanan ini masuk kelompok kategori apa? kalau kue basah dari bahan tidak mengandung bahan tepung, kalau toh masuk puding tapi tidak ada bahan agar-agar atau jelly nutrijel, akhirnya Admin masukkan ke kategori aneka jajanan tradisional Nusantara Indonesia. Uniknya makan makanan ini dipadu dengan emping goreng yang rasanya asin jadi manis legit dan asin gurih menjadi satu. Mantap.
Gambar Manuk Nom Jogja |
Menurut situs Food Detik. Meskipun namanya 'manuk nom' namun tak ada hubungannya dengan hidangan berbau hewan unggas, baik burung maupun ayam. Hidangan ini justru unik. Rasanya manis lembut dan empuk membelai lidah. Makanan ini biasa dijadikan santapan bagi para raja. Dimana bisa ditemui sajian ini?
'Manuk Nom' dalam bahasa Indonesia berarti burung muda. Tapi hidangan legendaris ini tak ada hubungannya dengan burung ataupun unggas lainnya. Manuk Nom adalah salah satu hidangan penutup yang sangat digemari oleh raja-raja di kraton Jogja. Manuk Nom ini sebenarnya adalah puding kukus yang terbuat dari tape ketan. Ada juga yang menyebutnya sebagai puding tape ketan hijau, puding keraton, puding manuk nom, kue manuk nom atau enom.
Selain tape ketan, bahan lainnya adalah telur, susu dan tak ketinggalan daun pandan untuk membuat aroma puding semakin harum wangi. Rasanya tentu saja legit manis membelai lidah karena campuran susu nya. Yang membuatnya semakin unik adalah cara makannya. Puding ketan hijau ini disantap bersama dengan emping. Yak, emping goreng ini memberikan sensasi kres..kres.. renyah dan juga gurih tapi tetap enak disantap dengan rasa puding yang manis dan legit.
Menurut sejarah asal usul mulanya kuliner ini, manuk nom atau puding tape ketan hijau ini adalah menu khas katon Mataram. Hidangan ini sangat disukai oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Manuk Nom ini bisa disantap sebagai menu pembuka ataupun penutup yang lezat!
Kalau ingin mencicipi manuk nom ini memang sedikt sulit. Dulu menu ini hanya disajikan untuk raja-raja saja. Tapi kini manuk nom bisa Anda nikmati di salah resto dekat dengan Kraton tepatnya di kawasan Rotowijayan. Yak, Gadri Resto namanya. Resto yang dikelola oleh GBPH Joyokusumo, adik Sri Sultan Hamengkubuwono X ini menyediakan menu raja-raja dan tak ketinggalan manuk nom ini.
Di salah satu angkringan di kawasan Pendopo Ndalem Pakuningratan yang berlokasi di Jalan Polowijan, tepatnya di tengah kawasan wisata Tamansari, Keraton Yogyakarta ada angkringan yang bernama Angkringan JAC yang menyediakan manuk nom. Konon katanya yang menyajikan menu ini adalah salah satu abdi dalem keraton JOgja. Jadi soal rasa tetap sama dengan yang disajikan untuk para raja-raja tersebut. Berikut resepi puding manuk nom khas Yogya sajian sedap istimewa lengkap dengan cara bikin sendiri di rumah ala rumahan (Homemade) yang simple mudah dan praktis.
RESEP MANUK NOM
BAHAN :
- 200 gram tape ketan hijau
- 3 butir telur ayam
- 100 gram gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 250 ml susu cair
- Daun pandan secukupnya
- Vanili secukupnya
- Kocok telur ayam bersama dengan gula, garan dan vanili hingga lembut dan mengembang.
- Tuang susu cair dan tape ketan hijau. Aduk rata
- Letakkan daun pandan dalam mangkuk saji, lalu tuang adonan tape.
- Kukus selama 25 menit atau sampai matang. Angkat
- Sajikan.