CARA MEMBUAT TUMIS KULIT MELINJO (TANGKIL)

Resep Tumis Kulit Melinjo (Tangkil) Sederhana Spesial Asli Enak. Buah melinjo bijinya bisa dibuat kerupuk atau keripik emping melinjo yang lezat dan renyah, kulitnya pun bisa dimanfaatkan dengan cara dimasak sambal kulit melinjo khas Banten, goreng, abon, dan tumis-tumisan atau oseng oseng. Jadi kalau punya kulit melinjo atau tangkil jangan dibuang kulitnya terutama kulit melinjo yang sudah tua yang berwarna merah namanya disebut tangkil dalam bahasa Sunda Bandung.

Foto Resep Tumis Kulit Melinjo (Tangkil) Sederhana Spesial Asli Enak
Gambar Tumis Kulit Melinjo (Kulit Tangkil)

Menurut situs Wikipedia. Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya.

Berbeda dengan anggota Gnetum lainnya yang biasanya merupakan liana, melinjo berbentuk pohon. Melinjo memiliki kadungan nutrisi. Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.

Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang.

Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.

Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).

Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Lalu apa hubungan melinjo dengan asam urat?. Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan.

Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan, pengguna obat diuretik, diet penurunan berat badan, juga sering menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam urat.

Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat. Lagian makanan apapun jika dikonsumsi secara berlebihan bisa jadi penyakit. Makanya kita perlua makanan itu bervariasi setiap hari.

Pemanfaatan melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo. Berikut kumpulan rahasia aneka kreasi dan variasi olahan resepi tumis kulit melinjo alias tangkil yang lezat, lembut dan empuk sajian sedap istimewa lengkap dengan cara bikin sendiri di rumah ala rumahan (Homemade) step by step anti gagal yang simple, mudah dan praktis untuk konsumsi sendiri maupun untuk jualan ide usaha bisnis buka warung nasi murah meriah, rumah makan atau restoran khas Sunda di Bandung dan kota-kota lainnya.

RESEP TUMIS KULIT MELINJO (TANGKIL)


BAHAN :
  • 3 bungkus kulit melinjo atau kulit tangkil, rebus
  • 100 ml air
  • 3 sdm minyak, untuk menumis
BUMBU :
  • 8 butir bawang merah, iris tipis
  • 6 siung bawang putih, iris tipis
  • 5 siung cabai merah keriting, iris serong
  • 2 lembar daun salam
  • 3 cm lengkuas
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt gula pasir
  • 1/4 sdt kaldu instan
CARA MEMASAK TUMIS KULIT MELINJO (TANGKIL) :
  1. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Tambahkan cabai merah, daun salam, dan lengkuas. Tumis hingga layu.
  2. Masukkan kulit melinjo dan air. tambahkan garam, gula, dan kaldu instan.
  3. Masak hingga matang dan air habis. Angkat.
  4. Sajikan tumis kulit tangkil atau kulit melinjo bersama nasi panas atau hangat.

CARA MEMBUAT TUMIS KULIT MELINJO (TANGKIL)